Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Dipukul Tsunami: Simpati Untuk Palu


Puisi Dipukul Tsunami: Simpati Untuk Palu

Peristiwa menyedihkan kembali datang dari saudara kita di Indonesia. Bencana Gempa yang berlanjut menjadi Tsunami telah memakan korban nyawa. Ini sebuah peringatan dan tanda bahwa bencana bisa datang kapan saja dan dimana saja. Kita sebagai manusia hanyalah makhluk lemah dan pastinya akan kehilangan nyawa.

Puisi ini sebuah ungkapan perasaan untuk pembaca rasakan sebagai bentuk gambaran dari peristiwa Tsunami yang telah terjadi pada tanggal 26 September Tahun 2018.

Selamat Membaca.

Dipukul Tsunami
Oleh : Halley Kawistoro

Waktu itu seakan berhenti

ombak tinggi menyapa setiap manusia yang tidak bisa berlari.

Waktu itu seakan tidak bernyawa lagi

Laut angkuh dan berdiri, lalu mengejar tanpa henti.

memandang takjub dan aneh laut menerjang daratan.

Dimulai saat lempeng bumi bergerak

Dimulai saat ombak pergi jauh ke lautan

Dimulai saat semua hening dan tenang.

Dimulai saat semua mata menuju pantai.

Semuanya lalu berlanjut ketika telinga telah bersahabat dengan deru ombak yang semakin mendekat.

Semuanya lalu berlanjut ketika teriakan ketakutan bersahutan.

Semuanya lalu berlanjut disertai tangisan dan keluhan menanti kematian.

Ini duka tentang Tsunami yang menyapa kami

Ini duka tentang Tsunami yang mengajak pergi keluarga kami

Ini duka tentang Tsunami yang melewati nyawa tak berarti

Ini sebuah Cerita bisa dari mana saja dan kapan saja.

Ini Cerita Tsunami yang marah

Ini Cerita Tsunami Yang memukul raga

sampai ia mengambil jiwa tak bersisa bersama digulung ombak.


Tsunami yang lahir dari gempa dibuang oleh lautan ibu.

Tsunami yang berbentuk sebuah dosa karena manusia serakah di pantai surga

Tsunami menjadi tanda bagi manusia untuk waspada karena darat bukanlah apa-apa.

Kukabarkan kepada anda ini kisah dari tepian pantai yang terkena gempa.

berubah menjadi bencana perenggut nyawa.

untuk saudara kami di Palu, Pantai Donggala.

26 September 2018 sebuah cerita oleh bencana gempa dan Tsunami.

PUISI DIPUKUL TSUNAMI Oleh Halley Kawistoro


Sekian Puisi tentang bencana gempa dan tsunami. Semoga kita menjadi makhluk berfikir untuk selalu mawas diri dan peduli terhadap lingkungan sekitar. 

Hormat saya.

Penulis

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain