Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Aku Menunjuk Ampera


Puisi Aku Menunjuk Ampera


Salam hangat dan hormat.

Ampera adalah sebuah jembatan yang menjadi kebanggan dan ikon kota Palembang. Sebagai seseorang yang dilahirkan dan tumbuh besar di kota palembang. Jembatan Ampera punya segudang kisah bagi semua warganya. Termasuk Diri saya sendiri. Saya bagikan sebuah puisi tentang Jembatan Ampera yang saya rindukan sebagai orang yang pergi merantau.

Selamat membaca.

Aku Menunjuk Ampera
Oleh : halley kawistoro

Hujan dan Mendung tidak sampai di atas kepalamu.

Namun sungai musi setia membasahi kedua sanggah yang kokoh itu.

Para pencuri kecil sesekali mencuil aneka riasan mu.

Kau Dibuat saat Kelam Ampera.

Aku Belajar menyebutmu Ampera.

Saksi mata dari beragam peristiwa

Di tanah kelahiranku.

Aku Menunjukmu Ampera
Namun kau diam membisu
Tidak berujar pilu
Atau engkau malu atas mereka-mereka
Orang-orang yang serakah menantangmu dengan Tongkang.
Orang-orang yang bangga dengan Senjata di Pinggang
Orang-orang yang mengaku dan Berkata aku.
Aku Orang Palembang.

Aku Menunjukmu Ampera
Saksi sejarah yang dimulai dari derita, sampai masalah cinta.

Aku berdiri sembari menunjuk dan bangga Padamu Ampera.

Aku Akan ceritakan tentangmu Ampera.

Bahwa Engkau Tetap gagah mengantarkan kisah-kisah.

Bahwa Engkau Tetap Sabar bila dilupakan mereka yang mengambil kesempatan.

Bahwa Engkau adalah penyambung rasa

Bagi kami yang merindu dan telah pergi.

Tidak meminum air sungai musi Kembali.

02/09/2018....Sajak rindu dari rantau.



Demikianlah Bait-bait Rindu tentang kota palembang, terutama jembatan ampera. Semoga sepenggal puisi di atas mewakili juga pembaca yang memiliki rasa yang sama. Bagi anda yang belum ke palembang dan ingin kesana. Jangan Lupa berkunjunglah dan mengijakkan kaki di atas jembatan yang banyak sejarah tersebut.

Hormat Saya,

Penulis.

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Puisi Aku Menunjuk Ampera"