Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Wajah Pohon Beringin Tua - Halley Kawistoro


Sebuah Puisi Sederhana tentang Pohon Beringin yang kita bisa nikmati keindahannya. Selain Itu, Puisi Ini adalah pesan bagi kita untuk menjaga Lingkungan Sekitar.
Selamat membaca.

Wajah Pohon Beringin Tua
Oleh Halley Kawistoro
Di Kota kami, di sisa-sisa waktu
berdiri tegak dan kokoh membesar.
pohon-pohon yang punya banyak kisah.
Mereka yang dahulu tumbuh mandiri dibawa oleh burung terbang
bibit yang tersemai melalui biji-bijian seperti hujan.
Panggil ia beringin, semakin tua ia semakin membesar dan menjulang.
membentuk wajahnya sendiri.
lubang-lubang yang ditampilkannya beragam seperti sidik jari yang tak serupa.
akarnya mengurat muncul keatas permukaan untuk memberi tanda usianya.
semut ramai menempati
banyak burung bersarang
rayap pun bersuka cita
hidup dan menempati beringin
sesekali manusia pun menikmati keindahan beringin yang telah menua.
ada goresan nama-nama pertemanan
ada goresan nama-nama anggota keluarga
ada lambang cinta yang ikut tumbuh dan menua.
Wajah pohon beringin tua memberi ketakutan bagi manusia yang berhati jahat.
mereka yang berfikir tentang hal-hal gaib
mereka yang menuhankan pohon tua tersebut
mereka yang serakah mencari lahan untuk ladang uang di hutan yang terlindungi.
Wajah pohon beringin tua
menampilkan keteduhan dalam rintik hujan
memberi udara segar dari sesak pikiran
memberi rasa nyaman dan damai dari hiruk pikuk
di tepian jalan-jalan kota kami.
sisa-sisa rimbun masa lalu masih tergambar dan diberikan oleh
para beringin tua yang masih berdiri dan berwajah murung
memikirkan ia sendiri yang akan tergusur waktu dan jaman.
--Di Bulan Juni yang terus menumbuh-2018
Wajah Beringin Tua: Halleykawistoro.blogspot.com

Puisi di atas merupakan ungkapan perasaan tentang keadaan yang tampak di sekitar kita di masyarakat Indonesia. Sebagian dari kita tentu mengenal pohon beringin. Pohon yang telah tumbuh berpuluh-puluh tahun, atau ratusan tahun lalu di sekitar lingkungan tempat tinggal kita.
Bagi anda yang hidup di tepian sungai tentu banyak melihat pohon beringin, sebaliknya bagi anda yang berjalan-jalan di tepian sungai yang telah beraspal. Tentunya di pinggiran jalanan tersebut terkadang terlihat pohon-pohon besar yang rimbun. Bisa kita bayangkan, dahulu tentunya di sekitar jalanan yang kita lalui adalah sebuah hutan yang rimbun dengan beragam pepohonan.
Kehidupan di negeri kita tidak terlepas juga dengan hal-hal gaib. Pohon beringin, bagi sebagian orang dipercaya merupakan tempat tinggal bagi makhluk-makhluk astral/gaib. Ya... barangkali jika anda melihat pepohonan besar yang masih ada bukan berarti tidak ingin di tebang atau dilindungi. Itu semua mungkin, beberapa orang tidak berani untuk menebangnya dengan alasan di atas. Semoga cara berfikir kita adalah menjaga pohon-pohon tua yang ada sebagai gerakan kampanye dan memberi pesan pentingnya pepohonan dan hutan yang dimiliki negara kita Indonesia.
Semoga puisi di atas juga membawa pesan dan dapat anda nikmati.
Salam Hormat
Admin/Penulis

Halley Kawistoro
Halley Kawistoro Seorang Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Pertama yang ingin menyalurkan kemampuan di bidang Menulis dan bermanfaat Bagi Orang Lain

Post a Comment for "Puisi Wajah Pohon Beringin Tua - Halley Kawistoro"