Cara Cepat Belajar Menulis Paragraf Dari Ide / Kalimat Utama

Salam Hangat dan Hormat untuk pembaca beserta pengunjung blog ini.

Berdasarkan judul yang saya bagikan kali ini. Akan saya berikan cara menulis paragraf dari sebuah ide. Kemampuan menulis memang hal yang kompleks. Dari empat aspek kompetensi kebahasaan bahasa Indonesia. Menulis merupakan aspek yang paling tinggi tingkatan nya.

Saya cukupkan pembukaan nya. Langsung kita ke inti tulisan saya kali ini. Setiap pengunjung dan pembaca, penulis anggap sudah memiliki kompetensi menulis sederhana. Yaitu menulis sebuah kalimat.

Contoh : Ibu pergi membeli baju

              Saya dan teman-teman belajar bersama

              Adik menangis sendiri.

Dari contoh di atas. Anda semua pasti bertanya-tanya. Kenapa? Kami di beri contoh seperti itu. Apa benar blog ini serius memberi penjelasan tentang cara menulis sebuah Paragraf.

Selanjutnya ketika anda semua sudah bisa menulis kalimat. Apa hubungan nya dengan paragraf?

Tentu ada hubungan yang berkaitan karen paragraf secara sederhana dapat disimpulkan sebagai gabungan beberapa kalimat dalam satu kesatuan yang terikat dan memiliki satu gagasan atau ide pokok.

Penulis pada judul meletakkan kata “IDE” atau “Kalimat Utama”. Nah...kita mulai dari sini pembahasan nya.

Sebelum menjadi terampil dan ahli dalam menulis paragraf ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.

            1. Menentukan Ide atau kalimat utama yang akan ditulis.

            2. Penguasaan atau pemahaman tentang ide atau kalimat utama, dan

            3. Penguasaan cara menghubungkan antar kalimat.

Skema Menulis Paragraf

Pertama anda tentukan terlebih dahulu satu ide atau gagasan yang hendak ditulis yang berbentuk kalimat ;

Contoh : 1) Belajar untuk sabar. 2) Menghargai orang lain. 3) Prinsip hidup yang baik

Dari ketiga kalimat diatas tentukan kalimat apa yang paling mudah untuk anda tulis dan kuasai. Baiklah langsung saya pilihkan ya. misal no 1, kita mulai dari yang pertama

Belajar untuk sabar.....?  (langsung kita jadikan sebagai kalimat pertama dalam paragraf kita )

Contoh pengembangan dari saya penulis.

PARAGRAF 1

            Belajar untuk sabar dimulai dari hal terkecil dari kehidupan. Setiap manusia mengalami masa-masa yang sulit dengan keadaanya. Sebagian juga, selalu berusaha untuk memahami kesulitan dan kesusahannya. Proses yang kita alami berulang-ulang tersebut menjadikan kita untuk terus sabar. Selayaknya, kita mengatasi dan memahami atas sebuah permasalahan, lalu menerimanya dengan ikhlas.

Contoh Paragraf di atas merupakan pengembangan dari “ belajar untuk sabar ”. Pasti masih muncul pertanyaan dari anda ? iya kan? Baiklah saya akan bagikan lagi contoh yang lebih mudah.

Perhatikan Baik-Baik ya...jangan berkedip nanti tidak paham...hehehe.

KITA MULAI dari Ide “ belajar untuk sabar “ lalu beri tanda titik langsung lanjutkan menjadi paragraf.

PARAGRAF 2

            Belajar untuk sabar. Siapapun bisa menjadi orang yang sabar. Tidak mudah amarah ketika sebuah masalah datang. Memahami dengan hati yang ikhlas setiap cobaan dan masalah. Instrospeksi diri dari mana munculnya masalah. Berprilakulah dengan lembut dan jangan putus asa.

Sebenar nya contoh Paragraf 1 dan 2 sama-sama menjadikan “belajar untuk sabar” sebagai ide pokok dari paragraf yang akan kita tulis. Cobalah anda memulai nya dari ide pokok yang anda paham lalu tuliskan. Sebenarnya kemampuan menulis tidak serta-merta hadir dan bisa langsung kita kuasai. Sama seperti kita belajar perkalian yang membutuhkan proses untuk mengerjakan nya. Apabila salah ulangi dan cari cara yang paling tepat.

Bila anda ingin tahu cara menulis pada Blog bisa anda baca artikel Menulis Untuk Blogger Pemula

Latihlah kemampuan anda dari paragraf-paragraf yang sederhana. Maksudnya paragraf yang hanya terdiri dari 2 atau 3 kalimat. Lalu, anda tingkatkan lagi sebanyak mungkin. Setelah anda rasa cukup mulailah dengan paragraf baru.

Selamat Mencoba...akan saya bagikan lagi cara tersebut di sesi selanjutnya.

“Jangan takut salah bila tak pernah mencoba. Mencobalah untuk tidak takut apalagi salah”

Salam Hormat,

Penulis